Cinta Monyet Bersemi Kembali
Penulis : Anas Ariansyah
Editor : Anas Ariansyah
Introdution
Tokoh Utama
Rian : baik, ganteng, soleh, sok berani, dan pekerja
keras ( Cinta monyet Anisah)
Anisah : baik, cantik, selehah, sedikit tomboy, dan
sederhana, anak orang kaya ( Cinta monyet Rian)
Tokoh Tambahan
Itha : cantik, baik, feminim, anak orang kaya
(Pacaran sama Rian)
Rama : genteng, baik, dan seorang pengusaha sukses
(mencintai Anisah)
Ihwa : badan kekar, (body guard Rama)
*Cinta
Monyet Bersemi Kembali*
Gajah Mungkur, Wonogiri, Jateng, 2017 |
Part 1
Awal cerita, Anisah adalah siswa kelas 6 SD,
sedangkan Rian siswa kelas 5, Rian sangat mencintai Anisah, akan tetapi karena
Anisah adalah cewek tomboy yang takut di dekati banyak cowok, dia mencari cara
untuk mendekati Anisah. Rian setiap hari selalu memperhatikan cewek tomboy
tersebut.
Rian : hey nis....”dia memberanikan diri menyapa
anisah”
Anisah : nih anak sok kenal amat ya....”dengan nada
pelan”
Rian : mau pulang ya?
Anisah : kalau iya kenapa “agak cuek”
Rian : mau gua temanin gak??
Anisah : alah...gak usah deh..”menolak”
Anisah langsung pulang duluan dengan sepedanya,
tiba-tiba ada anak-anak kampung yang menghalanginya pulang, Rian yang yang
melihat hal itu dengan cepat ingin menolong anisah.
Rian : hey...kalau berani jangan sama cewek....”sok
berani”, waduh mati gua...”batin”
Anak-anak kampung itu mulai maju satu per-satu, Rian
hanya kena beberapa kali pukulan, Anisah yang melihat hal itu langsung melawan
anak-anak tadi, satu per-satu anisah berhasil mengalahkan mereka, sampai mereka
lari terbirit-birit. Anisah langsung membangunkan Rian yang sedang tergeletak
Anisah : makanya jangan sok jagoan, beginikan
jadinya. “memarahi Rian”
Rian : namanya juga usaha nis, gua kan suka
sama..”hampir keceplosan”
Anisah : usaha gimana maksudnya, suka apa “anisah
sedikit terlihat menakutkan”
Rian : maksud gua anu..anu..nis “Rian sedikit panik”
Anisah : bicara yang jelas gak, ntar gua tabok loe
Mendengar itu Rian langsung saja kabur, dia takut
anisah memukulinya
Anisah: hahaha...cowok macam apa’an dia, gitu aja
takut.
Karena memiliki banyak musuh anisah, dikerjain sama
teman-temannya di sekolah, Anisah paling takut yang namanya kodok, Rian yang
mendengar Anisah yang sedang menangis di toilet, langsung membuka kan pintu
dari luar, Anisah langsung berlari ke arah Rian dan memeluk Rian dengan rasa
takut dan Rian mulai mengambil kodok-kodok itu lalu di buang satu per-satu ke
luar.
Rian : udah aman kok, kodoknya udah gak ada lagi..
Anisah : makasih ya Ri, gua selalu bersikap tidak
menyenangkan ke loe, eh malah loe baik ke gua “Anisah sedikit menyesal”
Part 2
Mulai saat itu Anisah dan Rian selalu jalan bareng,
kemana Anisah pergi, Rian selalu ada disampingnya.
Anisah : Ri, makan yuk...
Rian : tapi loe yang traktir ya, soalnya gua gak
punya uang
Anisah : iya, tapi besok loe yang traktir ya
Rian : iya siap “menyetujuinya”
Mereka makan disebuah warung yang agak mahal, karena
Rian makan terlalu banyak, Anisah tidak memiliki cukup uang untuk membayarnya.
Anisah : Ri...udah jangan nambah terus, uang gua gak
cukup soalnya
Rian : gua baru makan 3 piring nis...
Anisah : tapi uang gua gak cukup
Akhirnya pas mau bayar uang Anisah tidak cukup,
dengan terpaksa mereka harus mencuci piring. Anisah terus saja menyalah Rian.
Anisah : ini semua gara-gara loe, dasar gendut,
kalau makan itu kira-kira dong, loe cuma bikin gua tekor aja
Rian : sorry ya nis, kalau gua hanya bikin loe susah
Anisah : hehehe...gua bercanda kali, baperan amat
sih loe
Rian : iya pesek
Anisah : idih....udah berani loe sama
gua...”tertawa”
Rian: Nis, loe mau gak jadi pacar gua
Anisah : gimana ya...sebenarnya loe itu gak cocok
jadi pacar gua, penampilan loe itu cupu tau
Rian : janji deh, gua akan selalu jaga,in loe nis.
Rian sangat mencintai anisah, hanya saja anisah
masih ragu dengan rian, dia hanya ingin berteman saja dengan rian, rian pun
menyetujuinya, setelah beberapa bulan berteman, mereka pun menjalin cinta
kasih.
Rian : nis...kita udah pacaran nih...
Anisah :udah tau bego...”anisah memang cewek yang
agak kasar, tapi hatinya sangat baik”
Rian : loe kok kasar amat nis
Anisah : habisnya loe ngesalin Ri
Rian : nis makan yuk!!
Anisah : tapi kali ini kamu yang traktir ya!!!
Rian : iya kamu makan aja sepuasnya, ntar aku yang
bayar
Rian bersiap – siap untuk pergi makan bersama Anisah,
dia menggunakan pakaian yang baru saja dibelikan oleh ibunya, dari penjualan
hasil panen sayuran. Dia hanya dikasih uang 20.000 rupiah, dia berpikir sejenak
Rian: semoga aja uang ini cukup buat traktir anisah
“batin”
Part 3
Diapun mengajak Anisah ke warung makan yang cukup
mewah dan mahal, rian hanya diam tanpa suara melihat harga makanan di rumah
makan tersebut, anisah hanyak asyik dengan makanannya.
Anisah : kamu gak makan Ri??
Rian: aku sudah kenyang sayang “pura-pura merasa
kenyang”, melanjutkan pembicaraannya, ya udah aku ke toilet bentar ya!!! “dia
pura-pura kebelet, padaha lagi panik karena tidak punya uang”
Anisah : kok Rian lama amat ya....!!!, “menunggu Rian
datang”
Setelah menunggu beberapa menit rian mulai terlihat
dari pintu belakang.
Anisah: itu mas pacar saya, ntar dia yang bayar,
“menunjuk ke arah Rian”
Rian : sayang kamu ke luar aja duluan, aku mau bayar
makan dulu
Anisah : iya sayang.
Rian langsung menuju kasir, dia ingin membayar
makanan, akan tetapi uangnya tidak cukup, total yang harus dia bayar 80k,
sedangkan dia hanya punya uang 20k, dengan terpaksa dia harus melepaskan baju,
dan sepatunya untuk membayar kekurangan dari yang ia bayar. Dia langsung keluar
dan menemui pacarnya. Anisah yang melihat Rian yang hanya mengenakan kaos dan
nyeker tanpa alas kaki langsung bertanya.
Anisah : idih...sepatu sama baju kamu mana...?
“tidak tau kalau sudah buat bayar kekurangan tadi”
Rian : haduh... “mencari alesan yang tepat supaya Anisah
tidak curiga”, tadi pelayannya gak segaja menumpahkan minuman di baju gua, dan
pas aku ke kamar mandi, sepatunya ikut basah, makanya gua langsung kasih ke
pelayan sana.
Rupanya Anisah tidak langsung percaya dengan
perkataan rian, dia ingin mencari tau yang sebenarnya.
Anisah : kamu pulang duluan aja, gua ada keperluan
bentar
Part 4
Dia hanya mengiakan perkataan Anisah, sama sekali
tidak mencurigainya, setelah Rian berjalan pulang Anisah langsung masuk lagi ke
dalam restauran tadi. Diapun langsung berjalan menuju kasir, dan bertanya pada
kasir tersebut.
Anisah : tadi atas nama Rian sudah bayar mbak ??
Kasir : sudah mbak, tadi dia kekurangan uang, dia
membayar dengan baju dan sepatunya.
Anisah yang mendengar hal itu sangat terharu, dia
menjadi tidak enak dengan kekasihnya, Rian rupanya tadi kelaparan, karena tidak
cukup uang dia tidak makan sedikitpun.
Anisah : ya udah mbak, baju dan sepatu itu saya
tebus kembali.
Kasir : oh...iya mbak “kasir itupun memberikan
kembali baju dan sepatu itu”
Anisah langsung pulang.
-skup rumah Anisah-
Setelah sampai rumah Anisah langsung tiduran di
kamarnya, tiba-tiba mendengar bunyi deringan hpnya, ternya itu WA dari Rian.
Anisah langsung membacanya.
@WA Rian : hy...sayang, gimana makan-makannya tadi
Anisahpun langsung membalasnya
@WA Anisah : iya sayang, enak sekali, terimakasih
traktirnya, besok kita ketemuan ya..?
@WA Rian : idih....udah kangen aja, kemarin malam
padahal baru bertemu??
Anisah sebenarnya ingin memarahi Rian, kenapa dia
tidak memberi tahu dirinya kalau dia tidak punya uang buat bayar.
@WA Anisah: iya sayang, aku kangen banget!!
@WA Rian : ih...sayang, love you..
@WA Anisah : love you too, sayang
Keesokan harinya anisah langsung ke rumah rian
dengan sepedanya, tok...tok..Anisah langsung mengetuk pintu rumah Rian.
Anisah : assalamualaikum...”sambil mengetuk pintu”
Rian : waalaikumsalam, “Rian membukakan pintu
Anisah”, pacar gua udah sampai, aku ambil sepedaku dulu ya...
Anisah : ayok naik, bareng aku aja...
Rian : anisah...tambah cantik aja sih..”mencoba mengoda
pacarnya”
Anisah : gak usah ngerayu gua deh, cepatan naik
loe..
Rian : apa jangan-jangan Anisah lagi PMS ya “batin”
Anisah terus saja marah dengan Rian, sesampai di
sekolah, Anisah mengajak Rian ke kantin. Rian agak heran dengan Anisah, dia
memberikan sebuah kotak ke pada Rian.
Rian : cie...cie..gua di kasih kado nih, makasih
ya...
Part 5
Anisah hanya terdiam, tanpa mengeluarkan sepatah
kata pun ke Rian. Setelah dia membuka pemberian Anisah bertapa terkejut dan
malunya dia, karena melihat baju dan sepatunya kembali.
Rian : sayang kok kamu bisa dapat ini lagi...??
Anisah : gua kecewa banget sama loe Ri....,
melanjutkan pembicaraannya, dulu pas kita sahabatan, kalau loe ada masalah loe
selalu kasih tau gua, sekarang pas pacaran malah loe sembunyi’in semua ini dari
gua.
Rian hanya diam, setelah mendengar semua perkataan
Anisah
Rian : sebenarnya gua gak mau bikin loe susah
nis...”batin”
Anisah langsung pergi meninggalkan Rian dari tempat
itu tanpa mengucapkan salam.
-skip rumah Anisah-
M Anisah : nis...kamu cepat bereskan semua pakaian
kamu, kita akan pergi pindah dari rumah ini.
Anisah : lha kita mau kemana mah “tanya Anisah ke
ibunya”
M Anisah : gak usah banyak nanya, cepat beresin
barang-barangnya, “sedikit kesal”
Anisah : iya mah “menurut saja”
Part 6
Anisah langsung ingat Rian, dia ingin memberitahu
Rian kalau dia mau pindah, tanpa sepengetahuan mamanya dia nekad ke rumah Rian,
tapi sangat di sayangkan rian tidak ada di rumah, diapun menulis surat untuk
Rian, dan disimpan dibawah pintu, sedangkan Anisah langsung pulang, surat
tersebut di baca oleh ibunya Rian lalu membuangnya ke tempat sampah, karena
ibunya Rian tidak mau anaknya kepikiran Anisah terus.
Setelah beberapa minggu Anisah menghilang tanpa
kabar, Rian selalu saja menangis dan galau.
Ibu Rian: apa kamu mau seperti ini terus...?? “tanya
ibunya”, melanjutkan pembicaraan Anisah pasti sedih melihat kondisi kamu
seperti ini!!!
Mendengar perkataan ibunya itu, Rian langsung
semangat, dan melanjutkan sekolahnya lagi seperti biasa.
-skip sepuluh tahun kemudian-
Sekarang Rian sudah menjadi orang sukses, dia sudah
memiliki perusahaan sendiri, dia berkerja sama dengan pacarnya Itha, yang akan
mewarisi seluruh kekayaan ayahnya, karena dia merupakan putri tunggal pemilik
PT. Batu Bara dan PT Minyak Bumi di seluruh Indonesia, Rian selalu mengajak
Itha untuk menikah, tetapi itha selalu menolaknya katanya dia mau fokus dulu
mengurus perusahaan ayahnya, tidak ada kata pernikahan yang terlintas dipikiran
Itha yang dia pikirkan hanyalah karier. Sedangkan Anisah menjadi guru di salah
satu sekolah di Jakarta. Pada saat itu Rian sedang berjalan pulang, dia baru
pulang dari pasar, tiba-tiba saja ada dua preman pasar yang menghalanginya,
Anisah yang melihat itu langsung menolongnya. Dia melawan dua preman itu dan
berhasil mengalahkannya.
Rian : makasih yah neng....”Rian mengucapkan
terimakasih ke wanita yang menolongnya itu”
Anisah : iya bang, sama-sama, lain kali lebih
hati-hati, “lanjutnya”
Rian : perkenalkan nama gua Rian...!!, “memperkenalkan
diri”
Anisah : gua Anisah..!!, kayanya nama ini gak asing
deh di telinga gua, “batin”
Anas : kaya Anisah yang gua kenal dulu, dari
tingkahnya, senyumnya, apa jangan-jangan Anisah yang dulu, “batin”
Part 7
Mereka hanya diam, dan saling menatap satu sama lain,
tidak ada di antara mereka yang berani menyapa duluan, karena takut salah kenal
orang. Rianpun mengajak wanita itu makan bareng, sebagai ucapan tanda
terimakasih.
Rian : sebagai ucapan tanda terimakasih, gimana
kalau gua traktir loe makan?? “menawarkan wanita itu makan bersama”
Anisah : gak usah, gua ikhlas kok nolongin loe “agak
menolak tawaran pria itu”.
Rian : please jangan tolaknya, karena gua gak mau
hutang budi ke orang lain “sedikit memohon”
Anisah : mengangguk, “tandanya dia menyetujuinya”
Mereka akhirnya makan bareng di dalam restaurant
tersebut, Rian mulai tanya-tanya ke Anisah hal-hal yang pribadi.
Rian : rumah kamu dimana Nis...?, “tanya Rian”
Anisah : aku tinggal sekolah, soalnya dapat mes dari
sekolah, aku bukan asli jakarta, sebenarnya aku asli Bima.
Rian : serius kamu Nis....”sedikit tidak percaya”,
melanjutkat pembicaraan, sebenarnya aku juga asli Bima.
Anisah : haaaaa....mulai kepikiran sama Rian cinta
monyetnya dulu, hum....ini gak mungkin Rian, masa iya sekarang dia ganteng gini,
dulukan dia jelek gendut pula, “batin”
Rian : kok diam Nis....!!! “agak mengagetkan”
Anisah : dasar gendut!!!....,
eh...sorry...”keceplosan, dan meminta maaf”
Rian : loh Anisah, yang tomboy dan pesek itu
yah....???, “tanya Rian mengenali panggilan gendut dari Anisah”
Anisah : jadi loh itu sih Rian gendut itu ya,
jihahaha, “tertawa kegirangan”, melanjutkan pembicaraan, kok loe bisa ya
ganteng seperti ini...??
Rian : wkwkwk...biasa aja sih...”tersenyum”
Part 8
Semenjak itu Rian dan Anisah mulai dekat lagi, kalau
malam minggu Rian selalu mengajak Anisah jalan keluar.
Pada minggu ke tiga, Rian berencana ingin menjemput
Anisah jalan, tapi karena ada seorang cowok yang datang ke rumah Anisah,
akhirnya dia langsung pulang.
-skip rumah Rian-
Karena sedikit bosan dia tiduran kesana-sini, kadang
di kursi, meja, tempat tidur, bahkan di lantai. Tik...tik...., tiba-tiba
terdengar deringan hpnya, itu menandakan ada WA yang masuk, dia sedikit malas
untuk memegang hpnya, tetapi karena yang WA adalah Anisah dengan cepat dia membalasnya.
@WA Anisah : hy...Ri, lagi apa..???
@WA Rian : hy juga nis, nih Cuma lagi tiduran aja
nis....oh iya kamu tadi kemana??, “Rian sedikit bete”
@WA Anisah : gak kemana-mana kok Ri...Cuma di rumah
doang....
@WA Rian : alah...tadi aku ketemu kamu ketemuan sama
cowo....”jawab Rian sedikit jelous”
@WA Anisah : cie...cie...cemburu ya..”dengan imot
tertawa”
@WA Rian: oh....jadi kamu sudah punya pacar
toh...”tanya Rian lagi”
@WA Anisah : cemburu ya....
@WA Rian : gak lah, ngapain juga cemburu, “menutupi
rasa cemburunya”, alhamdulillah ternyata dia belum punya pacar “batin”.
@WA Anisah : gua kira dia masih suka sama gua
“batin”, ya udah duluh deh, assalamualaikum...
@WA Rian : waalaikumsalam....
Part 9
Sebenarnya mereka masih saling mencintai, karena
mempertahankan ego masing-masing diantara mereka hanya cuek begitu saja. Mereka
juga semakin dekat, Rama adalah pengusaha sukses yang sangat mencintai dan
mengejar-ngejar Anisah, dia bisa menghalaukan segala cara untuk mendapatkan
Anisah, karena dia tau Anisah dekat dengan Rian dia mencoba ingin mencelakakan
Rian dengan menyuruh body guard nya mencelakakan Rian, pada saat Ihwan ingin
mencelakakan Rian, dengan menculik Rian ke hutan. Hal itu di lihat oleh Anisah.
Rama mengelak, dan tidak mengakuinya. Sebenarnya Rama sangat mencintai Anisah,
akan tetapi dia menganggap Rama hanya sekedar teman biasa.
Anisah : gua gak nyangka Ram sama loe, ternyata loe
orangnya jahat ya..”Anisah sangat kesel”
Rama : sorry Nis, gua lakuin ini semua, karena gua
cinta banget samat loe Nis??,
Anisah langsung saja menghajar Rama sampai babak
belur, akhirnya Anisah dan Rian selalu bersama untuk membantu anak-anak jalanan
untuk dibangunkan tempat tinggal, dan tempat belajar semacam panti asuhan.
Salah satu anak mengajak mereka main kejar-kejaran,
Rianpun mulai mengejar Anisah, sambil mengingat masa-masanya dulu, saat
menjalin cinta monyet bersama Anisah dulu. Itha yang melihat hal itu menjadi
merasa tidak suka, diapun mengajak Rian untuk nikah.
Itha : Ri....sekarang aku sudah siap nikah...”dia
mengira Rian akan senang”
Rian : bukannya kamu mau fokus ngurusin perusahaan
orang tua kamu??? “tanya Rian agak heran”
Itha : bukannya ini kemauan loe dari dulu??
Rian : iya sih, tapi gua mau fokus ngurusin panti
dulu, “jawab Rian”
Itha : kalau loe gak mau nikah sekarang,aku bakalan
batalin donasi aku buat panti asuhan kamu itu “itha sedikit mengancam!!!
Part 10
Rian langsung saja pergi meninggalkan Itha, dia
mencoba mengejar Rian dari belakang, akan tetapi dia kehilangan jejak Rian.
-skip taman-
Dia langsung saja menemui Anisah di taman, dan
menceritakan bahwa pacarnya Itha membatalkan donasinya untuk pembangunan panti
untuk anak-anak jalanan, anak-anak itu pun menangis. Itha juga merasa kasian
dengan keadaan anak-anak itu, dan dia bersedia menjadi donasi pembagunan panti
asuhan tersebut.
Itha : Ri..., Nis, maafin keegoisan gua ya,
gara-gara gua cita-cita anak jadi terhalang, sekali lagi aku minta maaf
ya...???
Ri dan Nis : iya Tha udah kami maafin kok...!!!
Itha : Ri....maafin gua ya, selama ini gua udah
menganggap loe seperti pelayan gua...
Rian : iya Tha, gak papa kok.
Itha mulai mengambil tanggan Rian dan menaruhnya di
atas tangan Anisah, yang artinya dia sudah menyetujui hubungan mereka berdua.
Akhirnya Rian dan Anisah hiduh rukun dan bahagia.
-THE END-
Pesan :
Janganlah engkau menyepelekan pasanganmu
dengan apa yang kau miliki, karena harta tidak menjamin kita bahagia, tetapi
menghargai lebih berarti dari apapun itu.
Salam
Penulis
jangan lupa juga kunjungi link di bawah ini :
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5879367091900922822#editor/target=post;postID=8251312594541534258;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=2;src=postname
jangan lupa juga kunjungi link di bawah ini :
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5879367091900922822#editor/target=post;postID=8251312594541534258;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=2;src=postname
Komentar
Posting Komentar